Rabu, 16 November 2011

Menilai Makassar Dari Segi Lain

Akhir-akhir ini makassar sangat tekenal dengan "tawuran"nya... banyak opini yang tiba-tiba hanya mampu untuk menyalahkan oknum yang melakukan anarkisme tanpa melihat akar permasalahan dari kejadian ini...
bukan ingin menyalahkan opini tersebut, karena semua orang berhak untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat... saya juga tidak berada di pihak orang-orang yang (katanya) membakar fasilitas atau merusak fasilitas kampus, sebut saja mereka kaum anarkisme... saya hanya berada diposisi yang menurut saya saya berada di tengah, tidak menyalahkan pihak manapun, malah saya menyayangkan kurangnya antisipasi dari pimpinan kampus.
opini saya sebagai berikut:
  • sebut saja kelas "T"... kelas isi sudah dari dulu di kenal sebagai kelas yang bahaya untuk diajak konflik, karna mereka mempunyai rasa solidaritas yang tinggi, mereka menjunjung tinggi harga diri, dan mereka tidak suka untuk dilecehkan. kasarnya saya sebut tempat mereka adalah "kandang macan". mereka adalah macan yang bersahabat, namun jika di usik, mereka akan sangat mengerikan... itu tanggapan saya pada kelas ini. dengan pendapat saya yang seperti ini, maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa jangan pernah bermain dikandang macan apalagi mengganggu ketenangannya, karena kapan saja mereka mampu keluar kandang kemudian merusak apa yang ada. selain itu banyak yang bisa menjadi korban kegarangannya. intinya adalah BERDAMAILAH, kita semua ini saudara.
  • kira-kira apa yang mengakibatkan hingga kejadiannya sampai se-dahsyat ini??? tidak adakah langkah antisipatif yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah hingga murid-muridnya tidak saling menerkam seperti ini??? yaaah, betul saja kalau saya bilang ini sebenarnya hanya kejadian yang berulang saja dan tidak pernah ditemukan titik terang yang mampu untuk mengatasinya. kalau saya jadi pimpinan, dan murid saya saling benci, maka saya tidak akan pernah menyalahkan murid-murid saya ataupun guru-guru bawahan saya, melainkan saya akan menyalahkan dan mengintrospeksi diri karena sayalah pimpinannya, kira-kira ada apa dengan saya hingga sekolah saya seperti ini. hmmmm mungkin intinya adalah antisipasi dan kebijakan pimpinan yang HARUS TEGAS... ini pendapat saya yah... hehehehe
  • yang paling ingin saya soroti adalah media... kenapa media??? jelas saja, karena medialah yang kemudian merusak nama kampus, bahkan provinsi... yaaah, saya mengerti bahwa nilai jual untuk berita seperti ini akan lebih tinggi daripada menyiarkan berita keunggulan suatu daerah ataupun prestasi suatu sekolah/kampus... sebut saja sekolah yang saya bahas dari tadi ini adalah sekolah "U". tidak sedikit prestasi yang diraih di sekolah ini, jangankan setiap tahun, bisa saya pastikan bahwa kelas "H" di skolah ini hampir setiap bulan bahkan setiap minggu mengirimkan siswanya dalam ajang prestasi yang bertaraf nasional. lalu, dimana media saat itu??? mungkin saja saat itu media sedang sibuk mencari konflik di masyarakat. dan saat sekolah ini tawuran, media berbondong-bondong meliput kejadian ini. maaf saja kalau saya hanya tertawa melihat ada wartawan terluka. intinya adalah MEDIA menganggap NILAI JUAL AKAN LEBIH TINGGI PADA KONFLIK... yaaah... miris rasanya. media juga menenggelamkan beribu prestasi dengan sebuah konflik...
hal inilah yang membuat makassar mendapat slogan "MAKASSAR KASAR"

Saya mau keluar dari itu semua...
saya ingin mengajak semuanya untuk menilai Makassar dari sisi lain... konflik itu hanyalah hal yang sangat kecil, biarkan dia berlalu seiring waktu yang berjalan... hehehehe, ngomong apasih... yah memang seperti itu penilaian saya, konflik itu bukan hal yang permanen dan akan selesai seiring waktu juga. kenapa tidak bicara masalah kekayaan makassar... makassar itu bisa di jadikan kota pariwisata loooh, banyak kekayaan yang dimiliki kota ini, bahkan makassar akan di jadikan center point of indonesia... bukankah itu merupakan hal yang menarik untuk di liput??? itu hal permanen looooh, bukan hanya sekedar isu yang ceritannya akan habis seiring berlalunya waktu... dan inipun cerita yang berulang... banyak kearifan lokal di sulawesi selatan, kenapa itu bukan menjadi objek liputan media massa??? jelas saja orang yang tidak mengenal makassar secara detail yang hanya tahu dari tv saja akan mengatakan bahwa makassar itu adalah kota yang terkenal dengan kekasarannya... tolonglah pemerintah kota bisa mengundang media dengan membahas kekayaan alam dan keindahan kota kita kepada masyakat Indonesia secara umum.

waduh otak sudah mulai buntu untuk menuliskan segala yang ingin keluar dari kepala ini, hahahaha... intinya yang saya mau tekankan, mari kita menggunakan alat penglihat kita untuk tidak hanya melihat sebelah mata saja, jangan langsung menjastifikasi secara umum warga masyarakat dan seluruh mahasiswa, karena kita sendiri tidak tahu siapa yang menjadi tokoh dalam kejadiam tersebut. LIHAT MAKASSAR SECARA LUAS, karena TIDAK SEMUA YANG KALIAN LIHAT DAN DENGAR TENTANG MAKASSAR ITU BENAR... buka mata lebih lebar....
hanya sekedar opini yaaah... hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar