Selasa, 15 November 2011

tentangmu dalam puisiku...

entah kapan tepatnya kita berkenalan....
karena itu secara alamiah terjadi...
waktu demi waktu berlalu, hingga rasa kagum di hati ini muncul...
namun, rasa ini kemudian di tekan untuk tidak berlebihan...
hingga saat seorang teman menyampaikan kabar gembira, bahwa rasa ini tidak kurasakan sendiri...
hahahahha...
rasa malu bercampur dengan rasa khawatir...
indah namun ragu...
apa rasa ini seharusnya kupelihara???
atau rasa ini kubuang saja??? namun sulit
hingga keputusanku adalah mengikuti alur saja... membiarkan waktu menari-nari diatas perasaanku sembari menjawab kegalauan dalam hati...
mencoba membaca perasaannya lewat pesan singkat...
takut rasa ini tak terbalaskan...
sesungguhnya ada ketakutan dalam hati, karena perasaan masa lalu masih menyelimuti...
kucoba diam, merenung dan bertanya pada malam...
dan hati menuntun bahwa yang kurasakan padanya bukanlah sesuatu yang harus kuhindari, melainkan untuk kuraih...
namun, aku kembali ragu, saat kuberpikir bahwa aku hanya merasakannya sendiri...
sulit untuk membiarkannya pergi dari rasa ini...
tapiiii, tidak...... dia tidak pergi
dia masih disini...
kembali waktu menjadi teman terbaikku untuk menjawab semuanya...
banyak yang terlewati,,,
saat pantai menjadi saksi, dan sebuah boneka sapi lucu menjadi instrumen
saat pepohonan menjadi saksi dan mobil-mobil diparkiran tersenyum melihat dua orang yang saling malu...
masih ingin berlama-lama, namun lutut juga gemetaran berdiri lama...
bukan karna lelah, namun karna hati dikuasai oleh perasaan malu yang memaksakan untuk hanya bertemu sejenak...
namun, pertemuan singkat itu bukanlah akhir dari pertemuan...
hingga tibalah saatnya,,,
waktu itu 230911 HPku bergetar...
perasaanku sudah melanglang buana, namun mencoba menenangkan diri...
pertemuan singkat itupun menjawab ketidakyakinanku padamu...
menjawab keraguan hatiku atas rasaku padamu...
dan saat itu kita berikrar untuk saling menyayangi...
yaaaah indahnya jatuh cinta...

waktu berjalan,,,
kita menamai diri kita sepasang merpati...
yang seumur hidupnya hanya memiliki satu pasangan hidup saja...
cobaanpun datang menghadang...
dan itu dari diriku,,, yang tak mampu berdiri kokoh melawan badai masa lalu...
goyah dalam ketidakpastian perasaanku...
sakit, mungkin itu yang merpati jantanku rasa, namun balasannya adalah senyum...
hingga suatu saat aku mengakui semuanya, dan dengan keluasan hatinya dia mampu memaafkan salahku...
dari kejadian itu, aku akhirnya mampu berdiri kokoh menantang masa laluku untuk tidak menghantuiku menuju masa depanku yang direncanakan begitu indah oleh Tuhan untuku...
sambil menggelengkan kepala, bukan karna tidak terima, namun tidak percaya, Tuhan begitu menyayangiku dengan menghadirkannya dalam hidupku...
Terima Kasih Tuhan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar